Sunday, December 8, 2013
Cerpen Ayah
Ayah
Oleh : Tika Hardiyanti Saputri
Perkenalkan nama aku luri umur ku 12 tahun, aku tinggal bersama kakak perempuan ku bernama ani,dan kakak laki – laki ku Eno.
Sejak kecil aku hanya mengenal mereka tanpa kehadiran ayah,kata ibu ayah pergi berlabuh, aku mengenal ayahku hanya lewat cerita ibu. Sejak kecil ibu bercerita kepada ku bahwa ayah adalah sosok pria yang bertanggung jawab. Ayah pergi berlabuh sejak umur aku 2 tahun,dan hingga saat ini ayah tak kunjung datang.
Hingga suatu hari yang cerah aku bangun dari tempat tidurku dengan penuh semangat,berharap ayah pulang pagi ini.tetapi sesampainya aku di ruang tamu tak ada orang yang ku harapkan. Yang ku lihat hanya ada ibu,ka ani dan ka eno. Akupun sedih melihatnya,lalu aku bertanya kepada ibu “bu,apakah ayah sudah datang?” lalu ibu tidah menjawab ibu dan kakak – kakak ku hanya memelukku erat dan menangis. Akupun tak kuasa melihat ibu menangis lalu ibu langsung menyuguhkan selembar kue di depanku. Akupun segera melahapnya dengan tergesah – gesah. Lalu akupun bergegas ke sekolah. Sesampainya di kelas aku di berikan oleh bu guru selembar surat,lalu ku buka surat itu,isinya undangan kehadiran untuk orang tua murid ibu dan bapak.lalu akupun terdiam. Sepanjang jam pelajaran aku memikirkan undangan itu.
Lalu jam pelajaran pun usai aku bergegas pulang ke rumah untuk memberikan surat ini ke ibu.lalu aku mencari ibu di rumah tetapi ibu tidak ada,lalu ku tinggal surat itu di ruang tamu.ibupun tak lama pulang,ia membaca surat itu.lalu aku keluar kamar dan menyampari ibu, lalu kubertanya” ibu,besok ibu bisa hadir ke sekolah? Dengan siapa?” ibupun hanya menjawab “iya, ibu datang”. Lalu ibupun bergegas pergi
Keesokan harinya aku bangun dari tidur dengan bermalas – malasan akupun berangkat sekolah pukul 07.00 sesampainya di sekolah aku di panggil oleh guruku. Guruku bertanya kepada ku “besok apakah orang tuamu akan hadir nak?” aku tersentak mendengarnya lalu aku hanya menjawab “iya”.lalu guruku tersenyum mendengarnya,karena sudah lama orang tua ku tak hadir di setiap pertemuan orang tua,yang biasa hadir hanya kak eno atau kak nia.
Pada saat pembagian raportpun tiba aku bangun dari tempat tidurku dengan semangat,berharap pagi ini ayah hadir untuk pembagian raport ku. Saat aku ke meja makan,rupanya seperti biasa tak ada sesosok ayah di meja makan,aku sedih sekali.aku langsung berangkat ke sekolah, aku lihat orang tua murid sudah datang rata – rata teman – temanku hadir bersama orang tuanya.aku menangis di sudut kelas,akhirnya ada tangan halus yang menghapus air mata ku ternyata itu ibu ku,lalu aku bertanya “ibu, ayah mana?” lalu ibu pun menjawab “ ayah ada di hatimu”, Lalu akupun menangis. Saatnya pemberi tahuan murid terbaik,juara 1 teman sebangku ku nurul,ia mengucapkan terima kasih kepada ayah dan ibu yang mengajarkan ku saat mengerjakan PR,lalu juara ke 2 dodi ia berterima kasih kepada ayah,ibu dan kakanya yang telah hadir di pertemuan ini. Aku berharap aku tidak mendapat juara karena aku malu tak ada ayah saat ini. Lalu tiba – tiba namaku di panggil oleh guruku akupun menangis,tetapi aku menangis bukan karena aku bahagia tetapi aku sedih,aku bingung ingin mengatakan apa di depan panggung. Lalu akupun maju ke depan aku mengucapkan terima kasih kepada ibu yang datang hari ini dan ayah yang hadir di hatiku. Ibu guruku menangis mendengarku berkata seperti itu.
Lalu keesokan harinya aku bermain ke rumah temanku tak jauh dari tempat tinggalku. Aku melihat sesosok wanita di hadapan ku,tak ku sangka ternyata dia ibu. Ibu berjalan dengan tergesah – gesah lalu kuikuti ibu ternyata ibu berhenti di pemakaman. Aku mengikuti ibu masuk ke pemakaman itu. Dan yang membuat aku kaget ibu memanggilnya ayah,ibu berkata “ayah,anak kita luri mendapat juara 3 di sekolahnya. Akupun menangis tersedu – sedu,aku pulang ke rumah dengan sedih ternyata ayah meninggal.
*****
=================================================================
Name : Tika Hardiyanti Saputri
Nickname: Tika
Pekerjaan: mahasiswi
Tanggal / tempat lahir : 21 october 1992
Email : putritika51@yahoo.com
=================================================================
Related Posts : ayah,
cerpen
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment